Senin, 14 Agustus 2023 – 08:30 WIB
Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai deklarasi dukungan Partai Golkar dan PAN terhadap Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, sejalan dengan wacana koalisi besar yang sempat mencuat beberapa waktu lalu.
Baca Juga :
Golkar-PAN Dukung Prabowo, Olly: Mungkin Lebih Nyaman di Sana daripada dengan PDIP
Wacana koalisi besar muncul saat Presiden RI Joko Widodo bersilaturahmi dengan ketua umum (ketum) sejumlah partai politik (parpol) nasional pendukung pemerintah di DPP PAN. Turut hadir dalam pertemuan itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Plt Ketum PPP M.Mardiono dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
“Ini sudah sesuai dengan skenario koalisi besar ya, yang dulu diskemakan oleh Jokowi ketika pertemuan di DPP PAN, yaitu (terdapat) Gerindra, PKB, PAN dan Golkar minus PDIP dan Nasdem. Jadi ini adalah bagian daripada koalisi besar itu,” ucap Ujang dalam keterangannya, dikutip Senin, 14 Agustus 2023.
Baca Juga :
Golkar Dukung Prabowo Bangun Koalisi Besar, Begini Respons Sandiaga
Ujang menyoroti beberapa hal dalam deklarasi dukungan di Museum Perumusan Naskah Prokalamsi d Jalan Imama Bonjol, Menteng Jakarta Pusat,Pusat Minggu kemarin. Kata dia, terlalu kebetulan jika Golkar dan PAN mengumumkan dukungan di hari dan lokasi yang sama.
Maka dari itu, ia menganalisis, langkah Golkar dan PAN itu merupakan bagian dari dukungan Presiden Jokowi untuk Prabowo.
Baca Juga :
Kerja Konkret di Bidang Pendidikan, PAN Peduli Pesantren dan Madrasah
“Lihat saja bagaimana PAN dengan Golkar bersama-sama, mendukung Prabowo di saat yang sama, di tempat yang sama. Itu mungkin ada arahan, kalau tidak ada arahan, pasti harinya beda, tempatnya beda,” ungkapnya.
“Secara politik, simbolnya seperti itu, saya melihat ada arahan Jokowi sesuai skema saat pertemuan di DPP PAN dan berlanjut dukungan koalisi besar ke Prabowo,” sambung Ujang.
Halaman Selanjutnya
Meski demikian, Ujang melihat dukungan dua partai besar nasional ke Prabowo sebagai sesuatu bentuk kesamaan visi dan misi yang menilai Prabowo sosok tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi di 2024.
Quoted From Many Source