Kesedihan Ibunda Muhammad Abidzar, Ungkap Anaknya Alami Trauma Usai Penyiraman Air Keras

Berita, Lifestyle63 Dilihat

TEMPO.CO, Jakarta – Rubiati, ibunda Muhammad Abidzar, mengatakan anaknya tidak hanya mengalami luka fisik seluruh wajah dan mata, tapi mengalami trauma kekerasan dan psikis akibat kejadian yang  dialaminya.

Muhammad Abidzar, 16 tahun, pelajar SMKN 5 Jakarta Timur, korban penyiraman air keras di Jalan Pisangan Lama III Jakarta Timur. Pelakunya diduga pelajar dari sekolah lain. 

Rubiati mengatangan anaknya mengalami trauma berat atas kekerasan yang menimpa dirinya. Abizar kini kerap dilanda ketakutan dan malu ketemu orang. “Abizar gak mau ditemuin orang mas, dia takut, malu dan juga minder, dia butuh pengobatan luka wajah dan mata, dia juga butuh pemulihan mental” katanya kepada Losergeek.org, Jumat, 11 Agustus 2023.

“Anak saya ini Korban, bukan tawuran, anak saya pulang sekolah kemudian papasan sama pelajar lain sekitar beberapa motor, kemudan disiram air, yang ternyaya itu air keras. Anak saya bukan mau berantem atau tawuran tapi emang mau pulang ke rumah, anak saya korban” ujarnya dengan nada emosional.

Abizar adalah anak ke lima dari lima bersaudara. Berbeda dengan kakak-kakanya, menurut Rubiati, dia lebih pendiam, penurut dan tidak pernah macem-macem. “Jadi jarang main apalagi nongkrong, waktunya lebih banyak di rumah. Dia tidak punya musuh.

“Saya tidak dendam sama pelaku, mungkin ini takdir buat saya dan anak saya. Yang saya khawatirkan Abizar belum bisa menerima kejadian ini, jiwanya terganggu takut jika wajanya tidak Kembali normal, itu yang saya sedihkan. Pemulihan mentalnya Abizar,” ucap perempuan berusia 52 tahun itu.

Ia berharap polisi bisa segera menangkap pelaku, agar motifnya segera diketahui, dan menjalani proses hukum. Ia berharap pelaku jera dan tidak mengulangi perbuatannya, serta tidak ada pelajar lain berbuat serupa.

Baca Juga  Prabowo Capres Unggulan 2024, Pengamat Beberkan Faktor Pendukungnya

Iklan

“Jangan sampai ada pelajar atau masyarakat lain yang mengalami seperti anak saya, mudah-mudahan ada hikmah di balik semua ini. Harapan saya kepada semua ini kasus terakhir. Anak muda, generasi penerus yang seharusnya menjadi harapan ke depan malah jadi hancur. Sudahlah insaf,” ujarnya.

Rubiati menambakan sejak awal kejadian pihak keluarga sudah melaporkan dan menyerhakan pada polisi agar kasus penyiraman air keras terhadap anaknya bisa segera tuntas.

Pihak keluarga, kata dia, menyerahkan sepenuhnya kasus kepada jajaran Polres Metro Jakarta Timur menangani kasus.

OHAN

Pilihan Editor: Muhammad Abizar Pelajar Korban Penyiraman Air Keras Dirawat di RSCM


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *